8 Juli 2010

Ah, Jodoh......

Beberapa waktu yg lalu aku sempat berbincang dengan seorang teman di dunia maya yg baru saja menyempurnakan agamanya. Dan pada akhirnya perbincangan itu beralih kepada soal jodoh. Aku mencoba menuliskan perbincangan kami di sini, semoga bisa memberikan ibrah meskipun sedikit.

Aku : "Kamu kenal dimana ama tuh ikhwan?"

Dia : "Dikenalin ama sodaraku."

Aku : "Sebelumnya kamu udah pernah kenal ama dia?"

Dia : "Belum."

Aku : "Belum?! So, bagaimana kamu bisa langsung yakin bahwa dia adalah jodohmu..??"

Dia : "Entahlah...aku hanya mengenalnya sekilas waktu kami ta'aruf (perkenalan), selanjutnya hanya mencoba mencari informasi tentang dia dari orang-orang yg bisa dipercaya. Dan yg membuatku sangat yakin tentang dia yaitu karena orang tuaku langsung suka sama dia, langsung membolehkan, padahal aku yakin benar seperti apa kriteria calon menantu yg diajukan oleh ayahku dan aku merasa bahwa dia tidak masuk kriteria..!! Tapi entah kenapa ayahku langsung setuju kalau aku menikah dengan dia, dan yg pasti Allah yg meyakinkan hatiku bahwa dia orang yg tepat untukku. Semuanya terasa begitu mudah..."

Aku : "Mmm...maaf...tapi sepertinya dulu kamu pernah cerita sama aku kalau kamu menyimpan perasaan sama seorang ikhwan yg kamu kagumi di kampusmu..?!"

Dia : "Mmm...iya sih... Eh, kamu juga kan..?? Kamu juga sedang mengagumi seseorang kan..?? Dan berharap dialah takdirmu..??"

Aku : "Iya sih... Tapi bagaimana kamu bisa memilih laki-laki lain sedangkan aku tau bahwa kamu sangat mengaguminya dan berharap kepadanya..?"

Dia : "Ya...aku memang pernah mengaguminya, karena di mataku dia seorang laki-laki shalih, cerdas dan mandiri. Dan laki-laki seperti itulah yg aku inginkan untuk menjadi pendamping hidupku. Aku sangat berharap bahwa suatu saat perasaan kagumku kepadanya akan berakhir dengan indah sebagaimana kekaguman yg disimpan Fatimah kepada Ali hingga Allah menyatukan mereka dalam keagungan cinta... Sekian lama aku menyimpan kekaguman itu. Aku selalu menyebut namanya dalam setiap doaku, berharap bahwa dialah yg akan menjadi takdirku. Hingga pada akhirnya, ada seorang laki-laki shalih yg datang kepadaku, namun itu bukan dia. Aku sempat merasa ragu, karena aku merasa yakin bahwa dia yg aku kagumi pasti akan datang dan memintaku untuk menjadi bagian dari kisah hidupnya. Jika karena nafsu, mungkin aku akan menolak laki-laki shalih itu dan tetap menunggunya. Maka, aku putuskan untuk istikarah, meminta jawaban dari Allah tentang siapakah laki-laki yg tepat untukku. Dan entah kenapa aku tidak memiliki alasan yg tepat untuk mengatakan 'tidak' kepada lak-laki shalih itu. Hingga pada akhirnya aku justru merasa ragu dengan keshalihan laki-laki yg sempat aku kagumi itu setelah aku mencoba mencari informasi tentang dia saat ini...dia tak seperti sosok laki-laki shalih yg aku kenal dahulu... Dan aku berhenti berharap tentang dia, karena Allah telah menggantinya dengan yg lebih baik."

Aku : "Hmm..."

Dia : "Kenapa..?"

Aku : "Nothing. Hanya saja...aku masih ingin berharap kepadanya..."

Dia : "Sizt, kita tak pernah tau skenario apa yg telah Allah buat untuk kita. Kita tak pernah tau siapa jodoh kita dan kapan kita bertemu dengannya. Ketika kita mengagumi seseorang yg menurut kita baik dan kita sangat berharap bahwa dia yg akan menjadi jodoh kita, menurutku itu bukan sebuah kesalahan. Hanya saja kita tetap harus menjaga hati kita agar perasaan kagum dan suka itu tidak menjadikan hati kita sakit karena angan-angan yg terlalu. Dan kita harus memiliki keyakinan bahwa Allah LEBIH TAU siapa orang yg tepat untuk kita pada saat yg tepat pula. Kalau dia yg kita kagumi, kita cintai, ternyata bukan takdir kita, apakah lantas kita akan menggugat-Nya..?? Jujur, akupun sempat merasa tidak terima kepada Allah, kenapa bukan dia yg aku kagumi, tapi justru dia yg lain yg menjadi jodohku. Namun aku sadar, bahwa hanya Allah yg berhak atas diriku dan Allah tak pernah salah memilihkan yg terbaik untukku. Maka, ketika semuanya kita kembalikan kepada Allah dan kita mencoba ikhlas dalam menerima segala ketentuan Allah, maka hati ini akan terasa lapang, hanya ada rasa syukur, dan itu yg akan mendatangkan keberkahan-Nya..."

Aku : "Kamu bisa mengatakan ini karena kamu sudah menikah...!! Maka, salahkah jika aku masih tetap menyimpan kekagumanku pada dia yg aku kagumi dan berharap suatu saat Allah menjawab doaku agar bisa bersamanya..?!"

Dia : "Kamu tidak sepenuhnya salah. Tapi kamu harus yakin bahwa jika bukan dia, maka pasti ada yg jauh lebih baik daripada dia, yg Allah pilihkan untukmu. Mungkin saat ini kamu melihatnya sebagai 'yg terbaik' di hatimu, tapi belum tentu Allah menjadikannya yg terbaik bagimu kelak. Tak ada salahnya kita menyimpan kekaguman pada seorang yg kita anggap shalih, seperti kisah Fatimah dan Ali, namun mereka tak pernah sekalipun mengumbar perasaannya. Mereka saling mengagumi, namun kekaguman itu tulus, bukan karena nafsu, dan mereka tetap menjadikan Allah sebagai sebaik-baik pemberi keputusan..!!"

Aku : "Wallahu'alam..."

Dia : "Ah, jodoh itu memang sebuah misteri Sizt...hanya akan terkuak ketika Allah benar-benar telah menghendakinya..."

Aku : termenung sambil pikiranku membenarkan kata-katanya. dan merenung sambil meyakinkan diri bahwa kalo udah jodoh nggak akan kemana, karena jodoh kita nggak akan tertukar. merenungkan bahwa seseorang yg aku kagumi selama ini ternyata bukan orang yg tepat untukku. meyakini bahwa Allah pasti telah menyiapkan yg terbaik untukku. Ittakillah......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar