9 Juli 2010

Kutunggu Ta'arufmu

Kubuka mataku seirama fajar yang menggelinding menyongsong senja, begitu pun asaku terlukis dari hari ke hari mengharap ta'arufmu hingga kini di ujung galah usiaku yang hampir seperempat abad. Sukmamu yang melanglang menjemput sukmaku di sini, menguatkan tegarku akan kebesaran Illahi.

Tak jauh berbeda nasibku denganmu, bagaimana mungkin kau bisa mendampingiku andai saat ini kau tak setegar karang, bagaimana kau merangkul pundakku jika saat ini jiwamu hanya serapuh puing-puing yang berserakan...

Sebanyak hitungan nafasmu saat ini, kau mampu menjaga kesabaranmu, aku yakin kau pun lebih mampu memeliharanya, karena itu yang akan mengantarkan ta'arufmu padaku.

Jangan pernah berpikir bahwa dirimu hidup sendiri, karena aku tak pernah bersembunyi, mungkin Allah masih memisahkan kita sementara waktu agar kita lebih mampu mendewasakan diri.

Apakah tak cukup bukti akan kesetiaanku? Lihatlah kerutan ari mengurangi detik demi detik bilangan usiaku yang entah tinggal berapa...

Terima kasih atas do'a-mu untukku.

Semoga Allah senantiasa menjaga kesabaran di hati kita, menyempurnakan setengah dien kita, dalam ridha dan cinta kasih-Nya.

Amiin Ya Rabbal ‘alamiin…

1 komentar: